Aktifitas yang satu ini tidak semua orang bisa melakukannya karena butuh pengalaman,
kesabaran dan mental yang kuat untuk
melakukannya. Adalah Inaq Khairiah, 55 tahun warga dusun Banjar Timur Desa
Labuan Lombok kesehariannya melakukan aktifitas yang tidak biasa dilakoni oleh
sebagian warga. Aktifitas yang saat ini dilakoni adalah sebagai seorang dukun
beranak.
Dijaman yang serba canggih seperti sekarang ini peran dari seorang dukun
beranak sudah mulai tergusur dengan banyaknya para bidan membuka tempat bersalin
guna melangsungkan proses kelahiran ibu-ibu hamil. Yang berdampak pada
berkurangnya jumlah dukun-dukun beranak yang ada didesa-desa.
Hal tersebut tidak berlaku bagi Inaq Khairiah karena hampir tiap hari
selalu disibukkan dengan aktifitas membantu proses melahirkan, Kebanjiran order
ini disebabkan para ibu yang hendak melahirkan dibidan desa atau klinik
bersalin harus didampingi oleh seorang dukun beranak guna membantu bidan dalam
proses bersalin.
Setiap ibu hamil yang akan melahirkan selalu meminta jasa Inaq Khairiah
guna menemani dan membantu selama proses bersalin. Seperti pantauan kami saat
melihat aktifitas Inaq Khairiah menangani seorang ibu muda yang akan melahirkan
anak pertamanya. Aktifitas yang membutuhkan kesabaran dan tenaga yang prima
karena Inaq Khairiah ikut begadang menunggu proses lahiran.
Disela-sela aktifitasnya Inaq Khairiah menceritakan bahwa setiap ibu
hamil didesa Labuan lombok yang akan melahirkan selalu memanggilnya untuk
mendampingi saat proses melahirkan. Bahkan tidak jarang Bidan yang membuka
praktik dirumah juga selalu memanggil beliau guna membantu proses melahirkan.
Jamilah, 45 tahun yang berprofesi sebagai seorang bidan menunturkan
keawak media, keberadaan dukun beranak seperti Inaq Khairiah ini sangat
membantu kami guna proses bersalinnya ibu-ibu hamil.
Pekerjaan ini saya jalani hampir puluhan tahun secara turun temurun
imbuhnya, karena kerjaan ini sifatnya kemanusiaan Inaq Khairiah tidak memator
upah kepada pasiennya, pasien memberikan seihlasnya sebagai ucapan terima
kasih.
Yanti, 20 tahun merasa nyaman dan terbantu dengan keberadaan dukun
beranak selama proses melahirkan anak pertamanya. Tugas Dukun Beranak tidak
sampai proses persalinan saja, selama seminggu paska melahirkan Inaq khairiah
setiap pagi mengunjungi ibu melahirkan tersebut guna membantu memandikan bayi
dan mengobati tali pusar.
Bukan saja
bayi yang ditangani, ibunya juga dirawat guna membantu memasang sabuk serta
melakukan pemijitan guna memperlancar keluarnya ASI. Sungguh merupakan pekerjaan yang mulia dengan
segelumit resiko yang dihadapi guna membantu proses kelahiran anak-anak bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar