Rabu, 20 November 2013

Workshop Model Penilaian Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan Kurikulum 2013



Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diakhir periode mesti dilakukan evaluasi guna melihat sejauh mana tingkat penyerapan dari materi yang diajarkan oleh para guru, inilah salah satu yang mendasari dilakukannya Workshop “Model Penilaian Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan” yang dilaksanakan di Laboratorium Pusat Komputer SMK Negeri 1 Pringgabaya, Selasa (19/11/13). Di ikuti oleh seluruh guru yang mengajar di kelas X.

Workshop ini sangat penting guna mensosialisasikan cara penilaian setelah dilakukan penerapan kurikulum 2013 untuk siswa kelas X, teknik penilain dengan kurikulum KTSP jauh berbeda dengan kurikulum 2013. Proses penilaian diambil dari aspek antara lain sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga aspek tersebut diakumulasi untuk memperoleh hasil akhir untuk menentukan apakah siswa tersebut tuntas atau tidak. Seperti disampaikan pengawas Pembina dari dinas Dikpora Lombok Timur, Ahmad Rifai, MPd.


Rifai, juga menambahkan Salah satu perbedaan yang menonjol, batasan nilai yang digunakan 0 sampai 4 dengan predikat D sampai A seperti nilai pada perkuliahan. Selain itu pada hasil study yang sekarang dilengkapi dengan deskripsi masing-masing pelajaran, sehingga para siswa mengetahui kelemahan maupun kelebihannya dimasing-masing pelajaran. Rapor yang sekarang bukan lagi KHS  (kartu hasil Study)  tapi LCK (Lembar Capaian Kompetensi).

Drs. H. Muhir selaku pengawas yang ikut dalam tim pemateri mamaparkan bahwa model penilaian yang sekarang sangatlah rumit sehingga dibutuhkan ketelitian dan penguasaan IT yang lebih, oleh sebab itu sekolah harus membentuk tim IT untuk merumuskan dan membuat model penilaian yang dituangkan dalam bentuk software, sehingga proses entri dan pengolahan nilai  lebih cepat dan sistematis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar