Proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) diakhir
periode mesti dilakukan evaluasi guna melihat sejauh mana tingkat penyerapan
dari materi yang diajarkan oleh para guru, inilah salah satu yang mendasari
dilakukannya Workshop “Model Penilaian Peserta Didik Sekolah Menengah Kejuruan”
yang dilaksanakan di Laboratorium Pusat Komputer SMK Negeri 1 Pringgabaya,
Selasa (19/11/13). Di ikuti oleh seluruh guru yang mengajar di kelas X.
Workshop ini sangat penting guna mensosialisasikan
cara penilaian setelah dilakukan penerapan kurikulum 2013 untuk siswa kelas X,
teknik penilain dengan kurikulum KTSP jauh berbeda dengan kurikulum 2013. Proses
penilaian diambil dari aspek antara lain sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ketiga
aspek tersebut diakumulasi untuk memperoleh hasil akhir untuk menentukan apakah
siswa tersebut tuntas atau tidak. Seperti disampaikan pengawas Pembina dari
dinas Dikpora Lombok Timur, Ahmad Rifai, MPd.
Rifai, juga menambahkan Salah satu perbedaan yang
menonjol, batasan nilai yang digunakan 0 sampai 4 dengan predikat D sampai A
seperti nilai pada perkuliahan. Selain itu pada hasil study yang sekarang
dilengkapi dengan deskripsi masing-masing pelajaran, sehingga para siswa
mengetahui kelemahan maupun kelebihannya dimasing-masing pelajaran. Rapor yang
sekarang bukan lagi KHS (kartu hasil
Study) tapi LCK (Lembar Capaian
Kompetensi).
Drs. H. Muhir selaku pengawas yang ikut dalam tim
pemateri mamaparkan bahwa model penilaian yang sekarang sangatlah rumit
sehingga dibutuhkan ketelitian dan penguasaan IT yang lebih, oleh sebab itu
sekolah harus membentuk tim IT untuk merumuskan dan membuat model penilaian
yang dituangkan dalam bentuk software, sehingga proses entri dan pengolahan
nilai lebih cepat dan sistematis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar