Disuasana
Lebaran seperti sekarang ini, beragam jajanan dan kue bisa kita
temukan disetiap rumah, untuk disajikan ke tamu yang akan
bersilaturrahmi. Jajanan dan kue beragam jenis, rasa dan teksturnya,
mulai yang modern sampai tradisional. Kue Bolu, Kik, Nastar, Sprit dan
masih banyak lagi jenis kue modern yang kita kenal. Lain lagi jajanan
tradisional seperti, Jajan Kepeng, Semprong, Kuping Gajah, keciput
dan masih banyak pula jenis yang lainnya.
Kesemua
kue dan jajanan diatas kurang lengkap jika dihari lebaran ini tidak
disuguhi jajan tradisional yang satu ini. Poteng dan Jaje Tujak,
makanan tradional ini banyak kita temukan dimomen Lebaran seperti
saat ini, Makanan yang bahasa Indonesianya Tape ini memiliki rasa
yang sangat manis dan terasa beda jika sudah masuk dimulut, anehnya
lagi makanan ini akan terasa lebih nikmat jika sajikan dengan Jaja
Tujak atau pun Pelemeng.
Poteng
ini terbuat dari ketan yang dimasak seperti nasi, lalu diberi pewarna
dari daun katuk, ketan yang sudah masak tadi terlihat hijau. Langkah
selanjutnya ketan tersebut dicampur dengan ragi yang akan membantu
proses permentasi dari ketan tersebut, Ketan yang sudah tercampur
ragi tersebut disimpan dalam wadah yang tertutup, didiamkan beberapa
hari sampai ketan tersebut lembek dan berair, ditandai dengan aroma
yang khas.
Setelah
beberapa hari Poteng baru bisa disajikan, makanan pendamping yang pas
untuk menyantap Poteng ini adalah jaja tujak, Jaja Tujak terbuat dari
ketan juga yang prosesnya sama dengan Poteng yaitu dimasak, Hanya
saja Jaja tujak ini tidak diberi pewarna, tapi dicampur dengan
parutan kelapa. Setelah parutan kelapa menyatu dengan ketan yang
sudah dimasak, selanjutnya campuran tersebut ditujak (Bahasa
Sasak)/Ditumbuk sampai halus, Bahan yang sudah menyatu tersebut
dibentuk seperti piring dengan ketebalan 5-6 cm dan diameternya
tergantung selera.
Untuk
menyajikan kedua pasangan jajanan tersebut Jaja Tujak dipotong kecil
yang ditempatkan dipiring. Saat mau menyantap poteng terlebih dahulu
Jaja Tujak yang diambil, lalu dengan Jaja Tujak tersebut kita gunakan
untuk mengambil Poteng dari piring yang berbeda denga kata lain
dicocor, rasakan sensasinya, terasa manis dan gurih.
Khusus
untuk Jaja Tujak, para warga biasanya membuat sampai berkilo-kilo
bahan yang dihabiskan, bukan hanya digunakan untuk teman saat
menyantap Poteng, tapi Jaja Tujak ini bisa diolah menjadi krupuk,
cukup dengan dipotong tipis-tipis lalu dijemur beberapa hari sampai
mengering, dan ini akan bisa bertahan hingga berbulan-bulan, jika mau
dihidangkan, Cukup dengan digoreng, Jaja Tujak sudah bisa disantap,
apa lagi ditemani dengan secangkir kopi khas lombok. Wiii Mantap.
Memang
Indonesia kayak akan makanan tradisionalnya, itu patut dibanggakan,
khususnya daerah kita tercinta Nusa Tenggara Barat ini.
Makanan Faforit sy
BalasHapus