Sabtu, 10 Agustus 2013

Poteng Dan Jaja Tujak, Makanan Spesial Lebaran


Disuasana Lebaran seperti sekarang ini, beragam jajanan dan kue bisa kita temukan disetiap rumah, untuk disajikan ke tamu yang akan bersilaturrahmi. Jajanan dan kue beragam jenis, rasa dan teksturnya, mulai yang modern sampai tradisional. Kue Bolu, Kik, Nastar, Sprit dan masih banyak lagi jenis kue modern yang kita kenal. Lain lagi jajanan tradisional seperti, Jajan Kepeng, Semprong, Kuping Gajah, keciput dan masih banyak pula jenis yang lainnya.

Kesemua kue dan jajanan diatas kurang lengkap jika dihari lebaran ini tidak disuguhi jajan tradisional yang satu ini. Poteng dan Jaje Tujak, makanan tradional ini banyak kita temukan dimomen Lebaran seperti saat ini, Makanan yang bahasa Indonesianya Tape ini memiliki rasa yang sangat manis dan terasa beda jika sudah masuk dimulut, anehnya lagi makanan ini akan terasa lebih nikmat jika sajikan dengan Jaja Tujak atau pun Pelemeng.


Poteng ini terbuat dari ketan yang dimasak seperti nasi, lalu diberi pewarna dari daun katuk, ketan yang sudah masak tadi terlihat hijau. Langkah selanjutnya ketan tersebut dicampur dengan ragi yang akan membantu proses permentasi dari ketan tersebut, Ketan yang sudah tercampur ragi tersebut disimpan dalam wadah yang tertutup, didiamkan beberapa hari sampai ketan tersebut lembek dan berair, ditandai dengan aroma yang khas.

Setelah beberapa hari Poteng baru bisa disajikan, makanan pendamping yang pas untuk menyantap Poteng ini adalah jaja tujak, Jaja Tujak terbuat dari ketan juga yang prosesnya sama dengan Poteng yaitu dimasak, Hanya saja Jaja tujak ini tidak diberi pewarna, tapi dicampur dengan parutan kelapa. Setelah parutan kelapa menyatu dengan ketan yang sudah dimasak, selanjutnya campuran tersebut ditujak (Bahasa Sasak)/Ditumbuk sampai halus, Bahan yang sudah menyatu tersebut dibentuk seperti piring dengan ketebalan 5-6 cm dan diameternya tergantung selera.

Untuk menyajikan kedua pasangan jajanan tersebut Jaja Tujak dipotong kecil yang ditempatkan dipiring. Saat mau menyantap poteng terlebih dahulu Jaja Tujak yang diambil, lalu dengan Jaja Tujak tersebut kita gunakan untuk mengambil Poteng dari piring yang berbeda denga kata lain dicocor, rasakan sensasinya, terasa manis dan gurih.

Khusus untuk Jaja Tujak, para warga biasanya membuat sampai berkilo-kilo bahan yang dihabiskan, bukan hanya digunakan untuk teman saat menyantap Poteng, tapi Jaja Tujak ini bisa diolah menjadi krupuk, cukup dengan dipotong tipis-tipis lalu dijemur beberapa hari sampai mengering, dan ini akan bisa bertahan hingga berbulan-bulan, jika mau dihidangkan, Cukup dengan digoreng, Jaja Tujak sudah bisa disantap, apa lagi ditemani dengan secangkir kopi khas lombok. Wiii Mantap.

Memang Indonesia kayak akan makanan tradisionalnya, itu patut dibanggakan, khususnya daerah kita tercinta Nusa Tenggara Barat ini.

1 komentar: