Rabu, 25 September 2013

Jadi Kusir Cidomo Guna Nafkahi Keluarga

Siapa tidak kenal transportasi tradisional yang ada di Lombok, Cidomo saat ini masih disukai oleh para warga untuk melayani mobilitas penduduk antar kampung. Pengemudi cidomo disebut Kusir yang selalu mengendalikan arak serta kecepatan laju kuda sebagai penggeraknya. Kusir Cidomo tidak butuh orang yang memiliki keterampilan khusus serta tidak pandang umur untuk mengemudikannya.

Ahmadi salah satunya, Pemuda umur belasan tahun ini, hampir tiap hari melaju menyusuri jalanan guna mengantar para penumpangnya. Ahmadi biasanya keluar rumah sekitar pukul 12 siang sampai jam 8 malam dengan daerah pangkalannya sekitar pasar dan terminal Labuhan Lombok. Sementara pagi harinya Ahmadi meluangkan waktunya untukmencari rumput untuk makanan kudanya.


Pemuda yang berasal dari dusun Baran Tapen Desa Seruni Mumbul kecamatan Pringgabaya ini mengaku menikmati kerjaan ini semenjak putus sekolah karena tidak ada biaya, Kedua orang tua Ahmadi sudah tua sehingga tidak mampu lagi untuk mencari nafkah, Hal itu lah yang mendorong Ahmadi untuk berusaha untuk menghidupi keluarganya.

Ahmadi pernah bersekolah di SMP Negeri 2 Pringgabaya tapi hanya samapai kelas VII. Dalam sehari Ahmadi memperoleh penghasilan dari menarik Cidomo rata-rata 50 sampai 75 ribu. Dari hasil tersebut Ahamdi mengaku cukup untuk membiayai keluarganya, sisa dari biaya hidup keseharian Ahmadi menyisihkan hasilnya untuk ditabung guna keperluan yang tidak terduga serta sebagai tabungannya kelak apabila mau berkeluarga.

Semoga ini menjadi inspirasi buat kita semua, kalau kita mau berusaha pasti ada jalan untuk terlepas dari segala kekurangan dan kelemahan yang kita miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar