Oleh-oleh
atau buah tangan dalam bentuk barang mungkin itu sudah biasa kita
lakukan setiap kita melakukan kunjungan kesuatu tempat. Tapi kali ini
oleh-olehnya bukan dalam bentuk barang tetapi dalam bentuk cerita dam
pengalaman guna bisa diterapkan dalam sistem kehidupan pribadi,
institusi maupun dalam suatu tatanan kenegaraan.
Pengalaman
inilah yang disampaikan oleh sang motivator sekaligus pencetus
terbentuknya komunitas kampung media, Abu Macel sapaan akrab bapak
berkumis titis ini, saat beliau melakukan kunjungan guna menghadiri
undangan para komunitas Jurnalis di Australia.
Beliau
menceritakan melalui forum Whatssap Kampung Media bahwa gedung
parlemen di Australia tidak saja digunakan untuk bersidang, tetapi menjadi arena
wisata belajar bagi anak-anak, bahkan semua pegai parleman menjadi
guide bagi anak-anak tersebut.
Anggota
perleman hanya berkantor selama empat hari dari hari senin sampai
kamis, itupun tidak harus berada didalam ruangan tetapi tetap berada
disekitar gedung parleman untuk melayani masyarakat yang datang
dengan berbagai persoalan guna mencari solusi penyelesaiannya.
Pak
Fairuz juga menambahkan, khusus untuk anak sekolah, pemerintah
Australia menyediakan anggaran untuk wisata pembelajaran politik
untuk anak-anak sekolah sejak dini, sehingga saat dewasa mereka sudah
siap berpolitik.
Yang
lebih menariknya lagi dan mungkin tidak kita temukan dinegara kita
ini, parleman menjamu anak-anak saat makan siang tiba, disitulah para
anggota parleman menemani mereka untuk berdiskusi.
Sungguh
pengalaman yang tidak ternilai harganya bagi anggota dewan kita, guna
meningkatkan pelayanan mereka ke para konstituennya. Semoga ini bisa
menggugah para petinggi negara ini untuk merubah sistem yang selama
ini kesannya dimasyarakat anggota dewan mewakili rakyat dalam
berbagai hal, antara lain kesejahteraan dengan berbagai fasilitas
yang mereka terima, sementara rakyat hanya bisa berhayal saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar