SMK Negeri 1 Pringgabaya, pada hari Kamis (11/4) lalu menggelar
rapat pengawas yang dihadiri oleh lebih dari 80 pengawas yang berasal
dari 5 sekolah penyelenggara dan sekolah yang menggabung. Rapat
pengawas ini diagendakan untuk membicarakan petunjuk teknis
kepengawasan Ujian Nasional yang akan diselenggarakan pada hari Senin
(16/4) besok. Namun rencana pelaksanaan UN tersebut sepertinya tidak
berjalan sebagaimana mestinya seperti yang sudah
dijadwalkan pada SK yang diedarkan pada rapat pengawas beberapa hari lalu. Seperti informasi yang dikeluarkan melalui pusat informasi SMK center kemarin malam,
dijadwalkan pada SK yang diedarkan pada rapat pengawas beberapa hari lalu. Seperti informasi yang dikeluarkan melalui pusat informasi SMK center kemarin malam,
Yth, Kadisdik NTB, karena kendala teknis di percetakan dan
setelah koordinasi dengan BSNP maka untuk provinsi NTB UN
SMA/MA/SMALB/SMK/ Paket C Mapel hari Senin akan dilaksanakan pada
hari Jumat (19/4). Selanjutnya Mapel hari Selasa akan dilaksanakan
pada hari Senin (22/4). Sedangkan Mapel hari Rabu dan Kamis tetap
dilaksanakan sesaui jadwal.
Informasi tersebut beredar dua hari sebelum pelaksanaan UN. Tidak
seperti sebelumnya bahwa dua hari menjelang UN, naskah soal UN
seharusnya sudah berada dalam pengawasan Polisi Sektor setempat agar
bisa didistribusikan esok lusanya. Seiring dengan hal tersebut,
beberapa statiun TV memberitakan hal serupa berkaitan dengan
penundaan pelaksanaan UN ini. Wartawan KM GPK mencoba mencari
kejelasan dengan meminta konfirmasi Kepala SMK Negeri 1 Pringgabaya ,
Bapak Drs. Sukmanul Hakim selaku Kepala Rayon 14. Beliau
mengkonfirmasi bahwa penundaan tersebut memang benar adanya.
Namun yang menjadi masalah adalah, penundaan pelaksanaan UN
ini tidak disosialisasikan dengan cepat kepada pengawas atau pihak
yang terlibat di dalamnya. Seperti yang disampaikan Bapak Musta’in,
yang bertugas dalam penyerahan naskah soal, ‘kami tidak
diinformasikan bahwa ada penundaan berkaitan dengan pelaksanaan UN
bahkan dari Direktorat’, katanya dengan wajah kebingungan.
Lantaran beliau telah menerima jadwal dari Mataram, Lombok Barat,
bahwa beliau ditugaskan pada bagian penyerahan naskah soal selama
tiga hari. Namun dengan penundaan ini, beliau mengatakan kecewa
karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Hal ini tentunya akan
mengakibatkan pembengkakan biaya bagi petugas yang bertugas di luar
daerah seperi Lombok Timur, Bima dan lainnya. Petugas yang
telah berada di tempat tentunya akan menginap lebih lama 4 hari yang
seharusnya UN dilaksanakan pada hari Senin dan berakhir pada hari
Rabu kini berubah menjadi Rabu, Kamis, Jumat dan Senin.
Jika teknis 20 paket soal ujian telah disosialisasikan dengan
tujuan untuk meminimalisir kecurangan UN. Maka hal-hal lain berkaitan
dengan pelaksanakan UN tersebut mestinya juga harus disosisalisasikan
secara merata agar tidak terjadi kesimpang-siuran ketika UN digelar.
(Hardy Wirawan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar