Selasa, 16 April 2013

Kendala Distribusi Soal, UNAS di Undur

-->
SMK Negeri 1 Pringgabaya, pada hari Kamis (11/4) lalu menggelar rapat pengawas yang dihadiri oleh lebih dari 80 pengawas yang berasal dari 5 sekolah penyelenggara dan sekolah yang menggabung. Rapat pengawas ini diagendakan untuk membicarakan petunjuk teknis kepengawasan Ujian Nasional yang akan diselenggarakan pada hari Senin (16/4) besok. Namun rencana pelaksanaan UN tersebut sepertinya tidak berjalan sebagaimana mestinya seperti yang sudah
dijadwalkan pada SK yang diedarkan pada rapat pengawas beberapa hari lalu. Seperti informasi yang dikeluarkan melalui pusat informasi SMK center kemarin malam,

Yth, Kadisdik NTB, karena kendala teknis di percetakan dan setelah koordinasi dengan BSNP maka untuk provinsi NTB UN SMA/MA/SMALB/SMK/ Paket C Mapel hari Senin akan dilaksanakan pada hari Jumat (19/4). Selanjutnya Mapel hari Selasa akan dilaksanakan pada hari Senin (22/4). Sedangkan Mapel hari Rabu dan Kamis tetap dilaksanakan sesaui jadwal.

Informasi tersebut beredar dua hari sebelum pelaksanaan UN. Tidak seperti sebelumnya bahwa dua hari menjelang UN, naskah soal UN seharusnya sudah berada dalam pengawasan Polisi Sektor setempat agar bisa didistribusikan esok lusanya. Seiring dengan hal tersebut, beberapa statiun TV memberitakan hal serupa berkaitan dengan penundaan pelaksanaan UN ini. Wartawan KM GPK mencoba mencari kejelasan dengan meminta konfirmasi Kepala SMK Negeri 1 Pringgabaya , Bapak Drs. Sukmanul Hakim selaku Kepala Rayon 14. Beliau mengkonfirmasi bahwa penundaan tersebut memang benar adanya.

 Namun yang menjadi masalah adalah, penundaan pelaksanaan UN ini tidak disosialisasikan dengan cepat kepada pengawas atau pihak yang terlibat di dalamnya. Seperti yang disampaikan Bapak Musta’in, yang bertugas dalam penyerahan naskah soal, ‘kami tidak diinformasikan bahwa ada penundaan berkaitan dengan pelaksanaan UN bahkan dari Direktorat’, katanya dengan wajah kebingungan. Lantaran beliau telah menerima jadwal dari Mataram, Lombok Barat, bahwa beliau ditugaskan pada bagian penyerahan naskah soal selama tiga hari. Namun dengan penundaan ini, beliau mengatakan kecewa karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya. Hal ini tentunya akan mengakibatkan pembengkakan biaya bagi petugas yang bertugas di luar daerah seperi Lombok Timur, Bima dan lainnya.  Petugas yang telah berada di tempat tentunya akan menginap lebih lama 4 hari yang seharusnya UN dilaksanakan pada hari Senin dan berakhir pada hari Rabu kini berubah menjadi Rabu, Kamis, Jumat dan Senin.

Jika teknis 20 paket soal ujian telah disosialisasikan dengan tujuan untuk meminimalisir kecurangan UN. Maka hal-hal lain berkaitan dengan pelaksanakan UN tersebut mestinya juga harus disosisalisasikan secara merata agar tidak terjadi kesimpang-siuran ketika UN digelar. (Hardy Wirawan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar