Membiasakan
budaya hemat dan menabung sejak usia dini merupakan pendidikan dan
pembelajaran yang paling berharga guna melatih anak-anak bangsa dalam
memanagemen keuangan. Tidak terkecuali siswa siswi dari tingkat
kanak-kanak sampai sekolah menengah, sekolah memfasilitasi para
siswa-siswi untuk menabung yang disetorkan ke wali kelas maupun
bendahara yang ditunjuk oleh pihak sekolah.
Salah
satu sekolah yaitu SD Negeri 2 Labuan Lombok,
sudah belasan tahun
menerima tabungan untuk siswa-siswi SD Negeri 2 Labuan Lombok, mulai
dari kelas 1 sampai kelas 6, para siswa menyetor tabunagannya secara
harian dari sisa uang jajan harian. Uang yang ditabung para siswa
jumlahnya beragam tergantung besarnya uang jajan yang diberikan,
serta tingkat perekonomian orang tua siswa.
Rata-rata
siswa dalam seharinya menabung Rp. 1.000,- hingga Rp. 5.000,-, sisa
dari uang jajan yang sengaja disisihkan untuk ditabung. Tidak jarang
pula para orang tua menitipkan uang dari keuntungan usaha mereka
untuk ditabung yang dititip melalui putra-putri mereka yang akan
disetor ke wali kelas maupun bendahara yang ditunjuk oleh pihak
sekolah.
Pihak
sekolah mulai membuka tabungan kepada para siswa sejak awal tahun
pelajaran baru dan tabungan tersebut dapat diambil pada akhir tahun
pelajaran menjelang libur kenaikan kelas, Rata-rata dalam setahunnya
jumlah tabungan siswa mencapai ratusan ribu hingga jutaan per anak,
sehingga pihak sekolah melakukan kerja sama dengan salah satu bank
yaitu BPR NTB, guna mengamankan tabungan para siswa-siswi SD Negeri
2 Labuan Lombok.
Rian
Rijaldi, siswa kelas V jumlah tabungannya sebesar Rp. 500.000,- yang
akan dipergunakan untuk membeli kebutuhan sekolah guna menghadapi
tahun pelajaran baru. Lain lagi dengan Ulul Amri, siswa kelas V,
menjelaskan bahwa jumlah tabungannya sebesar Rp. 1.400.000,-, uang
tabungan tersebut akan digunakan menambah kekurangan untuk membeli
Laptop, siswa yang berperawakan tambun itu pula menambahkan bahwa
Laptop yang nantinya akan dibeli dari hasil tabungannya diberikan
untuk kakak saya yang sedang kuliah.
Bapak
Sidikurrahman, salah satu guru yang mengajar di SD Negeri 2 Labuan
Lombok menjelaskan bahwa program menabung untuk para siswa ini sudah
berjalan hampir belasan tahun, dalam satu tahunnya jumlah tabungan
siswa mencapai ratusan juta rupiah, sehingga pihak sekolah melakukan
kerjasama dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR NTB), sehingga tabungan
para siswa aman.
Pak
Sidik, juga menambahkan program menabung ini merupakan salah satu
cara untuk melatih dan mendidik siswa untuk senantiasa berhemat,
serta membantu orang tua siswa saat menjelang tahun pelajaran baru
guna membeli keperluan sekolah putra-putri mereka, imbuhnya.
Fais-KM.GPK
Tidak sdikit tbungn siswa bermaslh mlai dr TK sampe SD..sprti yg di almi anak saya dan tmen2nya di TK PKK desa Pringgbya sampai saat ini blm ada kpastian kpn pembagian tabungn...org tua dri siswa tersbt byk yng kcewa terhdp jawabn dri pihak sekolah
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusnanti coba kami mediasi pak...
BalasHapus