Diantara kebijakan yang diambil
oleh pemerintah selama ini menimbulkan pro dan kontra yang terjadi dimasyarakat
dengan berbagai argument dan alasan masing-masing. Salah satu kebijakan yang
banyak menuai pro dan kontra dimasyarakat adalah pengalihan bahan bakar minyak
tanah ke bahan bakar gas. Ada masyarakat menilai dengan pengalihan tersebut secara tidak
langsung membunuh masyarakat dengan cara halus dengan adanya berita dikoran
maupun media elektronik mengenai meledaknya tabung gas yang sudah barang tentu
menimbulkan korban dari masyarakat itu sendiri.
Dengan terus dilakukan
sosialisasi dari pihak terkait anggapan dan ketakutan masyarakat menjadi
sedikit terobati bahkan sekarang masyarakat sudah mulai terbiasa
menggunakannya. Banyak ibu-ibu merasa terbantukan dengan dilakukanya konversi
minyak tanah ke gas, Julaiha seorang ibu rumah tangga menceritakan kepada kami,
selama menggunakan tabung gas 3 kg keuangan agak sedikit bias lebih diperhemat.
Sebelum menggunakan gas dalam sehari untuk ukuran rumah tangga dengan 4 orang
anak membutuhkan minyak tanah untuk memasak perharinya 1 liter dengan harga Rp
10.000,- sampai Rp. 12.000,-, tapi jika menggunakan tabung gas 3 Kg bisa
digunakan selama 4-5 hari dengan biaya pengisian sekitar Rp.16.000,- sampai Rp.
18.000,- ditingkat pengecer. Ibu Juliana
yang profesinya sebagai pedagang kecil-kecilan didepan rumahnya merasa sangat
terbantukan sekali dengan program pemerintah yang satu ini.
Lain lagi penuturan yang satu
ini, Alwan, 27 th, seorang pemuda dengan aktifitas kesehariannya sebagai
penjual bakso dengan pangkalan tetapnya dipangkalan ojek yang ada di Dasan Baru
Desa Pringgabaya Utara. Pemuda ini memunturkan ke awak media KM-Gerbang Patuh
Karya, selama menggunakan bahan bakar gas untuk berjualan saya bisa menghemat
untuk bahan bakar, sebelum menggunakan gas dalam seharinya butuh 2 liter minyak
tanah dengan harga sekitar Rp. 18.000,- tapi setelah menggunakan gas, untuk
ukuran tabung gas 3 Kg digunakan untuk 2 hari dengan harga sekali ini tabung
Rp. 16.000 sampai Rp. 18.000,-. Ini berarti Alwan sudah bisa mengirit biaya
untuk pembelian bahan bakar untuk berjualan bakso.
Kebijakan yang diambil pemerintah
tidak serta merta merugikan masyarakat bahkan sebaliknya menguntungkan untuk
semau warga yang sudah barang tentu pemerintah tidak lagi dibebani untuk
membiayai subsidi yang tidak jelas penggunaannya. Semoga pemerintah lebih aktif
lagi menemukan terobosan-terobosan baru guna memanfaatkan energy yang masih
berlimpah dinegeri kita tercinta ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar