Lebih dari
sebulan jalan-jalan di sepanjang lebih dari 7 kilometer dari jalan raya Labuhan
Lombok sampai Aikmel telah mendapat pengaspalan. Ini terkait dengan Idul Fitri
yang akan tiba sebentar lagi. Yang
otomatis berdampak pada meningkatnya pengguna jalan pada arus mudik lebaran
setiap tahunnya. Ini dilakukan dengan tujuan pengguna jalan merasa aman selama
berkendara dan untuk meminimalisir kecelakaan yang sering terjadi. Namun
belakangan pengasapalan yang dilakukan pemerintah daerah mendapat perhatian
yang signifikan selama pengerjaannya.
Di beberapa
kesempatan, pengerjaannya dilakukan tidak merata. Pasalnya, pengasapalan jalan
ini seperti mendapat giliran kerja yang mengakibatkan sebagian jalan terlihat
jelek karena pengaspalan yang terkesan setengah-setengah. Bahkan jalan raya di
seputaran desa Mamben menuju ke Aikmel terkesan hanya membuang-buang uang
karena jalan yang diaspal masih sangat bagus lantas dilapis dengan yang baru.
Sedangkan banyak jalan yang masih membutuhkan perhatian yang serius. Lantaran
pengerjaan yang setengah-setengah tersebut sering terjadi kecelakaan baik
terpeleset atau bahkan terjadi tabrakan seperti yang terjadi di proyek pengaspalan
selatan desa Benyer. Hal ini disebabkan karena kontur jalan yang tidak rata
karena pengerjaan yang hanya sebagian jalan. Selain itu pengaspalan jalan tersebut
berakibat pada tingkat kemacetan di jalan raya seperti halnya di simpang empat
pasar Pringgabaya.
Jangan hanya
karena jalan yang mendapat pengerjaan adalah tidak lain merupakan jalan antar
kabupaten atau provinsi lantas membuat jalan-jalan lain yang seharusnya
mendapat pembenahan diabaikan. Pemerintah sudah saatnya untuk membuat
jalan-jalan alternative untuk menguarai kemacetan yang sudah parah khususnya
ditempat-tempat umum semisalnya pasar yang mana setiap harinya terjadi
kemacetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar